Pages

Saturday, December 19, 2009

Di Cafe itu Menanti Hujan Berhenti

Menikmati secangkir capuccino bersama seorang teman istimewa membawaku pada sebuah pemikiran tentang kehidupan.
Sesuatu yang sederhana, namun sungguh inspiratif.
Hari sungguh cepat berlalu, namun aku takkan pernah lupa akan hari itu.
Di sebuah cafe sambil menanti hujan berhenti.

Aku tidak ingin menjadi tua.
Perspektif yang kurang baik tentang orang 'tua' adalah mereka yang kelewat sibuk dengan urusan ini dan itu. Meski kenyataannya orang 'tua' tidak selalu begitu.
Aku merindukan saat kami duduk di cafe itu.
Bicara seperlunya, sambil melihat gerimis berjatuhan dari langit.
Sisanya, hati yang saling bicara.

Aku tau hal seperti ini tidak akan terjadi lagi di kemudian hari.
Karena itu aku menyempatkan diri mencatat setiap detil yang aku lakukan sepanjang hari.
Hari itu terutama. Meski ada ratusan hari istimewa lain yang telah kami lalui.
Aku tau suatu hari aku akan lupa dengan semua memori itu.

Catatan-catatan itu kini masi tersimpan rapi.
Suatu hari itu akan mengingatkanku kembali akan setiap hal yang terjadi.
Semua jadi berarti ketika nanti kami bertemu kembali,
segalanya tetap istimewa seperti sediakala.

Hidup ibarat secangkir kopi,
Hitam..Pekat..namun sejuta rasa..
Sederhana dengan kadar manis yang berbeda,
namun hebatnya...
Sebanyak apapun gula didalamnya,
tetap terasa pahit di lidah,
Bila tidak diminum tanpa suasana.
Rahasianya ada pada SUASANA.

( J.D )

No comments: