Pages

Saturday, December 26, 2009

Fenomena Lelaki Gombal dan Perempuan yang suka diGombalkan

Lelaki gombal itu biasa. Di dunia manapun, kita temukan banyak lelaki dengan segudang rayuan manis di bibirnya. Membuat para perempuan jatuh dalam pelukannya dan mendepaknya setelah bosan bermain-main cinta. Dengan menyesal, ini bukan lagi sebuah rahasia.

Perempuan suka dipuja-puja. Dengan sejuta cara, mereka membuat para lelaki bertekuk lutut padanya. Mengemis cinta dengan segudang rayuannya. Ujung-ujungnya hanya memanfaatkan ketulusannya. Dengan menyesal, ini juga bukan rahasia.

Ada lagu yang cukup legendaris di negri kita. Begini salah satu liriknya..
"...Wanita dijajah pria sejak dulu..."
Saya sering kali terbawa emosi bila teman pria saya menyanyikan potongan bait lagu ini.
Seolah-olah dengan bangganya mereka memperlakukan wanita seenaknya.
Bila mendengar keseluruhan lagu ini rasa-rasanya dahulu makhluk lelaki sering menjadi oknum paling jahat sejagad raya. Meski saya akui bahwa tidak semua laki-laki begitu adanya.

Jaman berganti dan kini saya mulai menyadari mengapa perempuan seringkali seolah-olah menjadi korban cinta dari lelaki.
Sadar tidak sadar, seiring berjalannya waktu, perempuan menjadi lebih cerdas menghadapi 1001 rayuan lelaki. Dengan mudahnya mereka membuat lelaki bertekuk lutut padanya, namun pada akhirnya dicampakkan begitu saja.
Saya sebagai kaum perempuan pun mengakuinya.
Kami sangat suka bila ada lelaki memuja kelebihan-kelebihan kami, bahkan tidak sedikit yang menerima kami apa adanya dengan kekurangan kami.
Kami tau bahwa kami tidak menyukai lelaki tersebut.
Tapi sadar tidak sadar kami senang berada didekatnya.
Kami tidak ingin kehilangan 'fans' sejati.
Rasanya dunia begitu indah meski tiada pacar menemani.
'Fans-fans' yang sering berkedok sebagai sahabat atau teman.
Mereka membuat dunia kami lebih indah dari orang-orang yang berpasangan.

Ini pembuktian bahwa perempuan dan lelaki saling membutuhkan, bukan?
Status 'pertemanan' sering dialaskan untuk menutupi hal ini.

Berarti bukan alasan berkata bahwa lelaki itu gombal, sedangkan pada kenyataannya perempuan sangat suka akan hal itu.
Makanya bila dalam sebuah kasus kehamilan di luar nikah, sang perempuan marah-marah minta tanggung jawab, namun sang pria dengan santainya berkata bahwa ini terjadi karena keduanya 'sama-sama mau'.

Siapakah yang patut dipersalahkan?
Lelaki Gombal?
atau
Perempuan yang suka diGombalkan?

Ini bukan lagi rahasia.
Fenomena Lelaki Gombal dan Perempuan yang suka diGombalkan.

1 comment:

renza said...

hahaha..emang udah dirancang sama Tuhan kaya begitu kali ya? cewe jg kadang ga mau ngaku kalo suka digombalin,.hehehe